Sabtu 15 Feb 2014 09:17 WIB

Gedung Pengungsian Gunung Kelud di Malang Ambruk, Satu Tewas

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah ini yang kini dialami pengungsi Gunung Kelud, Jawa Timur (Jatim) di gedung indoor badminton di Bendungan Selorejo, Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jatim.

Pasalnya, gedung yang diperuntukkan untuk pengungsi itu roboh, Jumat (14/2). Sedikitnya satu orang tewas dan lima orang luka-luka akibat ambruknya gedung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, robohnya bangunan tersebut karena tak kuat menahan material dan abu vulkanik Gunung Kelud. Kapolres Batu, AKBP Windiyanto Pratomo mengatakan, saat kejadian ada seribu pengungsi di dalam gedung tersebut. 

“Guyuran hujan abu vulkanik yang banyak membuat atap gedung yang rapuh tidak kuat menahannya hingga runtuh,” ujarnya.

Akibat runtuhnya gedung, satu orang tewas yaitu bernama bernama Sair (90 tahun), warga Dusun Kutut, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngantang. 

Selain Sair, nenek Ngatini (85) kondisinya kritis akibat tertimpa reruntuhan atap. kejadian itu mengakibatkan tiga perempuan dan dua laki-laki yang semuanya berasal dari Dusun Munjung Desa Sambirejo mengalami luka-luka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement