Jumat 14 Feb 2014 20:13 WIB

Hindari Abu Vulkanik Kelud, Kata Lula Kamal: Pakai Masker Basah

Rep: Fian Firatmaja/ Red: Agung Sasongko
Hujan abu vulkanis pekat dampak eripsi. Gunung Kelud mengguyur ibu kota Kabupaten Semarang. Unggaran, (14/2)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Hujan abu vulkanis pekat dampak eripsi. Gunung Kelud mengguyur ibu kota Kabupaten Semarang. Unggaran, (14/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu vulkanik letusan Gunung Kelud cukup berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, dr. Lula Kamal menghimbau masyarakat mengenakan masker basah.

"Kalau bisa maskernya dibasahin, persis kaya badai pasir di Arab. Intinya masker pegangan kita. Buat saya yang msalah dengan pernafasan baiknya mengungsi ke tempat yang lebih bersih," kata dia kepada ROL, Jumat (14/2).

Ia juga menghimbau masyarakat yang menggunakan masker tak hanya yang dekat dari Gunung Kelud tetapi semua daerah yang terkena dampak dari abu vulkanik.

dr. Lula menjelaskan bahaya dari menghirup abu vulkanik adalah mampu menginfeksi saluran pernafasan. Karena menurutnya bila masuk kedalam paru ini bisa mengakibatkan penyakit yang lebih parah lagi.

"Debu ini bisa terhirup karena halus sekali. dan ini mengiritasi saluran pernapasan. Kalau yang asma, bisa memicu. Kalau kita normal, bisa menginpeksi slauran pernapasan kita bisa sesak," kata dia.

Tidak menutup kemungkinan juga, lanjutnya, bisa menginfeksi mata. Walaupun bisa menginfeksi mata, dampak dari abu vulkanik akan lebih parah bila terhirup dan bersarang dai paru-paru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement