Jumat 14 Feb 2014 15:38 WIB

Di Blitar, Masih Sering Terasa Gempa Kecil

Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Gunung Kelud mengalami erupsi dan memuntahkan abu vulkanik yang menutupi daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Jawa Barat. Gempa dalam skala kecil juga masih terus terasa hingga saat ini.

Bahkan di Blitar, gempa dalam skala kecil terus terasa hingga pukul 15.00 WIB. "Di Blitar mah masih terasa gempa meski kecil, sudah sejak semalam sampai barusan saja," kata Sutrimah, warga yang tinggal di Desa Karangsari, Kecamatan Gurum, Blitar, Jawa Timur kepada ROL, Jumat (14/2).

Selain gempa dalam skala kecil yang sering terjadi, suhu udara di Blitar juga sudah berubah sejak erupsi Gunung Kelud. Biasanya udara sejuk terasa di Blitar, namun saat ini malah terasa panas. "Panasnya, panas kering, tidak lembab. Kalau biasanya kan di sini sejuk," ujarnya.

Sedangkan hujan pasir diakui telah terjadi di Blitar sejak erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam. Hujan pasir terakhir terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Hujan pasir ini cukup deras sampai terdengar di dalam rumahnya.

"Hujan pasirnya dari kerikil dan batu kecil, kedengaran gemeletuk-gemeluk di atap rumah. Sekarang mulai dibersihkan debu-debu di rumah dan di jalan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement