Jumat 14 Feb 2014 13:22 WIB

Hujan Abu Lumpuhkan Aktivitas Warga Yogyakarta

Rep: Nur Aini/ Red: Joko Sadewo
  Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud.  (Republika/Nur Aini)
Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud. (Republika/Nur Aini)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aktivitas warga Yogyakarta hingga Jumat siang pukul 12.00 WIB masih terganggu karena hujan abu vulkanik Gunung Kelud. Perkantoran dan sekolah memilih meliburkan karyawan serta siswanya.

Dari pantauan Republika di sepanjang Jalan Solo hingga Jalan Profesor Yohannes, perkantoran banyak yang tutup. Sejumlah kendaraan masih melintas namun tidak sepadat hari biasa. Pengendara motor terlihat menggunakan masker dan jas hujan.

Sejumlah warung makan di pinggir Jalan Profesor Yohanes juga menutup dagangannya. Warga terlihat mengantre di sejumlah toko persediaan barang kebutuhan sehari-hari.

Indah, karyawan sebuah lembaga pendidikan di Yogyakarta mengatakan kantornya diliburkan. Semua kelas di lembaga pendidikan tersebut diliburkan. "Debu vulkanik di jalanan terlalu tebal sehingga membahayakan pengendara," ujarnya kepada Republika, Jumat (14/2).

Semua sekolah di Kabupaten Sleman juga diliburkan akibat hujan abu vulkanik. Ketebalan abu vulkanik di sekitar Sleman bagian barat mencapai 3-5 cm. Debu vulkanik juga masuk ke rumah warga meskipun jendela dan pintu ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement