REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pemerintah meminta masyarakat yang tinggal di kawasan Gunung Kelud tetap mematuhi peringatan bencana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, badan penanggulangan bencana dan badan yang bertanggung jawab atas pengawasan gunung berapi untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.
"Mulai tadi pagi agak mereda dan saya minta tetap (karena-red) gunung api, meski ada monitoring waspada tidak boleh turun, pengungsi sabar.Jangan buru-buru kembali, waspada tetap ikuti arahan dari PVMBG dan BNPB dan jangan buru-buru pulang," kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Jumat setelah mengikuti rapat terbatas mengenai penanganan tanggap darurat Gunung Kelud yang dipimpin oleh Presiden SBY
Jero Wacik mengatakan sejak awal Februari, aktivitas Gunung Kelud sudah mengalami peningkatan dan terus diamati. "Pada 2 Februari 2014, status Gunung Kelud ditingkatkan menjadi waspada, dengan peningkatan status itu maka mulai persiapan di Jawa Timur,Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Malang, Kediri dan Blitar, yang paling intensif kita ajak mempersiapkan jika Gunung Kelud meletus, mulai 2 Februari status menjadi waspada," kata Menteri ESDM.
Ia mengatakan,"terus diamati, persiapan dilakukan di lapangan, BNPB, persiapan di Jatim pada 10 Februari 2014, status gunungnya dari waspada menjadi siaga. Berdasarkan analisis ilmiah kegunungapian menjadi siaga dan saat itu di monitor kegempaan, dan tadi (Kamis 13/2) malam, jam 21.15 WIB status Gunung Kelud ditingkatkan menjadi awas, ini status paling tinggi".
Sementara itu Menko Polhukam Djoko Suyanto usai rapat terbatas mengatakan fokus pemerintah adalah penanganan pengungsi dalam masa tanggap darurat termasuk diantaranya kesehatan dan sektor lainnya.
Presiden melangsungkan rapat terbatas di Kantor Presiden pada Jumat pagi membahas penanganan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Kelud. Rapat tersebut dihadiri para menteri terkait, para kepala staf angkatan dan juga staf ahli menteri ESDM Dr Surono yang oleh Presiden baru ditunjuk menjadi Kepala Badan Geologi.