Jumat 14 Feb 2014 11:46 WIB

Pramuka Kediri Bahu-Membahu Bersihkan Jalan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Bilal Ramadhan
 Guru dan pelajar memegang pegumuman libur sekolah ketika hujan abu vulkanik di sekolahmereka di Kota Madiun, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/Fikri Yusuf)
Guru dan pelajar memegang pegumuman libur sekolah ketika hujan abu vulkanik di sekolahmereka di Kota Madiun, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/Fikri Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI--  Efek dari letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam WIB, membuat aktivitas Kota Kediri tampak lumpuh. Warga lebih memilih berdiam di rumah lantaran berjaga-jaga demi mengantisipasi terjadi letusan lagi.

Apalagi, para siswa diliburkan sehingga setiap orang bisa berkonsentrasi membersihkam rumah. Tidak terkecuali Brigade Penolong Pramuka Kota Kediri lansung turun ke lapangan untuk ikut bersih-bersih demi membersihkan jalanan yang tertutup debu yang tebalnya mencapai 10 sentimeter itu.

Belasan orang dengan mengenakan seragam kebesaran warna oranye dengan alat seadanya mengumpulkan debu agar jalanan tidak licin ketikda dilewati. "Kita sedang turun untuk bersih-bersih jalan di Jalan Pemuda Kota Kediri, Mas," kata anggota Brigade Penolong Pramuka Kota Kediri, Fatwa kepada ROL, Jumat (14/2).

Menurut Fatwa, pada malam ketika terjadi letusan, Kota Tahu itu mengalami hujan abu dan kerikil cukup parah. Dampaknya, seluruh permukaan kota tidak ada yang luput dari terjangan debu vulkanik.

"Jarak dengan Gunung Kelud sekitar 30-40 kilometer, kemarin malam juga hujan pasir, sekarang jalanan dibersihkan karena tertutup debu tebal," kata Fatwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement