REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hujan abu vulkanik letusan erupsi Gunung Kelud juga berdampak pada sektor transportasi darat, Kereta Api (KA). Jadwal pemberangkatan moda transportasi massal ini mengalami keterlambatan dari waktu biasanya.
Hampir semua jadwal pemberangkatan KA mengalami molor dari biasanya. Demikian juga, jadwal kedatangan KA di setiap stasiun, mengalami nasib yang sama pula. Semua masinis mengurangi kecepatan laju KA, lantaran kehilangan jarak pandang.
Pengurangan kecepatan laju KA, dibenarkan Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daops) VI Yogyakarta, Bambang Setyo Prayitno. Menurutnya, perseroan telah mengambil langkah teknis menyusul hujan abu vulkanik yang melanda berbagai daerah yang dilalui jalur rel KA. ''Demi keselamatan perjalanan penumpang, PT KAI menginstruksikan masinis menurunkan laju kecepatan KA''.
Adapun konsekwensi dari kebijakan pengurangan kecepatan KA, kata Bambang, mengakibatkan sejumlah jadwal perjalanan KA molor. Baik kedatangan maupun keberangkatan KA jadi terlambat dari jadwal seharusnya. Kendati demikian, hingga kini belum ada keputusan PT KAI tentang pembatalan perjalanan KA.
Terkait kepekatan hujan abu vulkanik di berbagai daerah ini, Bambang, mengimbau, masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di rel kereta api. Apalagi lintasan tanpa palang pintu Warga dihimbau, agar pengguna jalan raya hati-hati melintas pintu perlintasan dan dianjurkan untuk tidak berjalan di rel KA.