Jumat 14 Feb 2014 10:59 WIB

Kota Kediri Jadi Lautan Debu

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Bilal Ramadhan
 Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan di Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud.  (Republika/Nur Aini)
Suasana Jalan Profesor Yohanes Sagan di Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2), yang dipenuhi debu vulkanis letusan Gunung Kelud. (Republika/Nur Aini)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Letusan Gunung Kelud pada Kamis (14/2) pukul 22:50 WIB membuat Kota Kediri mirip lautan debu. Bahkan, tidak sedikit pasir dan bebatuan kecil juga menutup seluruh permukaan jalan dan rumah warga Kota Tahu itu.

Nasib mengenaskan juga menimpa Simpang Lima Gumul. Bangunan tetengger yang berada di wilayah Kabupaten Kediri, yang menjadi persimpangan menuju Kota Kediri, Kecamatan Pare, Plosoklaten, Pesantren dan Menang ini tertutup debu pasir.

Bahkan bangunan Simpang Lima Gumul yang dibangun dengan meniru Arch de Triomphe yang menjadi ikon Kota Paris, Prancis juga ikut tertutup debu. Samsul Hadi, warga setempat mengatakan, seluruh jalanan dan pepohonan terkena debu tebal hingga kawasan ini sangat sulit dilewati.

"Jalanan licin, pandangan mata bikin perih. Semuanya tertutup debu pasir cukup tebal," katanya, Jumat (14/2).

Dia mengimbau, setiap pengendara behati-hati lantaran permukaan jalan cukup sulit dilewati. "Menggunakan masker adalah cara paling aman bagi warga agar tidak menghirup debu," saran Samsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement