Kamis 13 Feb 2014 21:40 WIB

Rencana Penutupan Pintu Stasiun Kranji Diprotes Warga

 Penumpang KRL berjalan kaki melintasi rel saat terjadi gangguan operasional KRL yang hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (5/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Penumpang KRL berjalan kaki melintasi rel saat terjadi gangguan operasional KRL yang hanya beroperasi hingga Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (5/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Rencana penutupan pintu belakang Stasiun Kranji Kota Bekasi, Jawa Barat, mendapat protes dari warga sekitar karena khawatir akan melumpuhkan ekonomi masyarakat.

"Di sekitar area pintu belakang stasiun, ada sedikitnya 10 tempat usaha penitipan motor yang saat ini terancam bangkrut bila pintu ditutup," kata Perwakilan warga Kampung Rawabambu, Kelurahan Kranji, Ahmad Mulyadi, di Bekasi, Kamis (13/2).

Menurutnya, mayoritas warga selama ini menggunakan pintu belakang sebagai akses keluar masuk stasiun, sehingga menguntungkan usaha penitipan motor di wilayah setempat. "Kita berharap pihak Stasiun Kranji tidak menutup pintu belakang. Masyarakat yang akan naik kereta, juga cukup banyak. Apalagi ini ada sejumlah tempat usaha warga seperti jasa parkir dan warung makan," katanya.

Menurutnya, para pemilik tempat usaha dan warga sekitar berencana melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan penutupan pintu belakang stasiun pada Jumat (14/2).

Kepala Stasiun Kranji Sucahyo mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi kebijakan manajemen dan aparat kelurahan setempat terkait rencana penutupan tersebut. "Saya belum dapat memutuskan, apakah rencana ini akan batal dilaksanakan karena adanya tempat usaha tersebut," katanya.

Sosialisasi terkait penutupan pintu belakang Stasiun Kranji dalam bentuk selebaran sudah terpasang di sejumlah titik. Dalam selebaran itu, tujuan penutupan pintu belakang adalah untuk penertiban dan penataan area stasiun agar seluruh penumpang mengakses gerbang utama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement