Kamis 13 Feb 2014 18:02 WIB

Kapolres: Soal Tawuran, Sekolah Harus Instrospeksi

Rep: c54/ Red: Fernan Rahadi
Tawuran pelajar (ilustrasi)
Foto: inioke.com
Tawuran pelajar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tawuran maut antarpelajar di daerah Bogor kembali terjadi pada Rabu (12/2) lalu. Dalam bentrokan antara SMK Wiyata Karisma dan SMK Menara Siswa tersebut, Ade Sudrajat (16), siswa kelas satu SMK Wiyata Karisma, tewas bersimbah darah akibat bacokan celurit yang mendarat di kepalanya.

Kapolres Bogor AKBP Asep Safrudin menginformasikan, hingga kini pelaku pembacokan masih dalam pengejaran, sedangkan para pelaku utama tawuran sudah diamankan. “Memang pelaku nampak berseragam, tapi sebenarnya dia bukan pelajar, dia alumni dari salah satu sekolah di Kabupaten Bogor,” ujar Asep ketika dihubungi, Kamis (13/2).

Menurut Asep, soal tawuran pelajar ini bukan hanya menjadi urusan pihak kepolisian. Asep menjelaskan, peran polisi sangat terbatas untuk memutus lingkaran tawuran. Menurut dia, yang lebih leluasa untuk meredam adalah pihak sekolah. “Sekolah harus segera instrospeksi, ada apa sebenarnya?” Ujar Asep dengan nada tinggi.

Berusaha dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dace Supriadi, mengaku belum mendapat laporan soal tawuran yang terjadi. “Itu kejadiannya di mana, ya? Saya belum dapat laporan. Agar segera saya cari tahu” ujar Dace.

Pegiat Yayasan Inspirasi Muda Bogor (Imago) Kholis Wardan berpendapat para pemangku kebijakan di wilayah bogor seperti menghadapi kebuntuan soal tawuran pelajar. Menurut dia, solusi yang ditawarkan belum menyentuh akar persoalan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement