REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga bocah kakak-beradik, L (12 tahun), N (6 tahun) dan Na (4 tahun) yang tinggal di Tambora, Jakarta Barat, harus menjalani masa-masa menyedihkan. Di usianya yang masih belia, mereka harus menjalani hidup dengan penyakit HIV/AIDS.
Kondisi mereka semakin diperparah dengan penolakan dari dua rumah sakit untuk merawatnya hanya karena tidak terdaftar dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Untungnya N telah dirawat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat sejak Selasa (11/2) lalu.
Nasib ketiga anak ini sungguh miris. Ketiganya kini sudah tidak memiliki orang tua. Ayahnya SW (37 tahun) dan ibunya NJ (30 tahun) telah meninggal. Diduga keduanya meninggal akibat penyakit yang sama, yaitu terkena virus HIV.
"Ketiga cucu saya, sudah positif terkena virus HIV/AIDS, saya secara pribadi berharap kepada orang dermawan maupun pejabat pemerintah berkenan untuk membantu penyembuhan cucu saya," tutur nenek dari ketiga anak ini, sebut saja Nani (50 tahun), Kamis (13/2).
Nani menjelaskan, sejak ibu ketiga anak itu meninggal tiga bulan lalu. Sejak itu, ia bersama anaknya, Aceng (32 tahun) yang merawat ketiga anak ini. Ia ikhlas menjaga cucu-cucunya itu, meskipun tiap hari selalu prihatin jika membayangkan masa depan bocah-bocah itu.
Sementara, N yang saat ini masih dirawat di RSUD Cengkareng, ditunggui oleh para tetangga yang simpatik kepada nasib ketiga bocah malang itu. Hal itu yang membuat Nani sedikit bersyukur. Dia membayangkan, bagaimana jadinya kalau warga setempat tidak membantunya.
"Syukurnya para tetangga di sini baik. Mereka mau membantu anak-anak ini. Kalau anak-anak ini sakit, tetangga saya patungan buat beli obat atau makanan. Bahkan beberapa ibu PKK kemarin menunggui cucu saya, N, di rumah sakit," ujarnya.