REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta sudah mengajukan tambahan kuota gas melon (elpiji 3 kilogram) ke Pertamina. Namun hingga saat ini pengajuan tersebut belum direalisasikan. Padahal pemakaian gas melon di Yogyakarta meningkat signifikan setelah kenaikan harga gas 12 kg.
Kabid Perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Sri Harnanik mengatakan, berdasarkan hasil surveinya di lapangan, kenaikan pemakaian gas melon di Yogya naik 7 persen. Karenanya pihaknya juga meminta kenaikan kuota pengiriman dari Pertamina sebesar 7 persen. "Permintaan penambahan kuota sudah kita ajukan sejak akhir 2013, namun sampai saat ini belum ada jawabannya," ujarnya, Kamis (13/2).
Berdasarkan data kata dia, kuota harian gas melon untuk Yogyakarta mencapai sekitar 17.300 tabung per hari. ”Kami akan koordinasi dengan Pertamina. Biasanya meski tidak ada jawaban Pertamina akan menambah bila ada lonjakan,” ujarnya.
Meskipun gas melon di wilayah Bantul dan Sleman tersendat tapi di Kota Yogyakarta cenderung stabil. Menurutnya ketersediaan dan distribusi gas 3 kg stabil sehingga tidak ada kelangkaan.