Selasa 04 Feb 2025 15:37 WIB

Ini Fakta yang Ditemukan Polisi Mengapa LPG 3 Kg Langka

Penghapusan jualan LPG 3 kg di pengecer menyebabkan antrean di pangkalan.

Pedagang eceran gas elpiji 3 kg membawa tabung gas kosong di Pasar Bangunharjo Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/2/2025). Untuk mengatasi kesulitan akses elpiji 3 kg di masyarakat, pemerintah mengaktifkan kembali pengecer gas elpiji 3 kg yang ada untuk berjualan dan mendorong para pengecer dapat mendaftarkan diri sebagai subpangkalan resmi guna melindungi rakyat sebagai konsumen terakhir.
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Pedagang eceran gas elpiji 3 kg membawa tabung gas kosong di Pasar Bangunharjo Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/2/2025). Untuk mengatasi kesulitan akses elpiji 3 kg di masyarakat, pemerintah mengaktifkan kembali pengecer gas elpiji 3 kg yang ada untuk berjualan dan mendorong para pengecer dapat mendaftarkan diri sebagai subpangkalan resmi guna melindungi rakyat sebagai konsumen terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri turun langsung ke masyarakat untuk mengecek ketersediaan liquefied petroleum gas (LPG) tabung ukuran 3 kilogram seiring terjadinya kelangkaan komoditas tersebut. Polri juga menganalisa mengapa terjadi antrean cukup panjang saat pembelian gas bersubsidi. 

"Dittipideksus sudah melakukan pengecekan langsung di lapangan, khususnya di Jabodetabek dan Banten," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Helfi Assegaf di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Dari pengecekan di wilayah Jabodetabek, kata Helfi, jajarannya menemukan bahwa terdapat masalah perubahan pendistribusian yang sebelumnya bisa melalui pengecer, saat ini langsung melalui agen. "Sehingga yang tadinya bisa dipecah satu pangkalan menjadi beberapa penyalur atau pengecer, saat ini fokus di satu tempat sehingga terjadi antrean di beberapa tempat," ujarnya.

Selain itu, ditemukan pula terjadinya penurunan suplai ke agen atau pangkalan. "Yang tadinya per hari itu 280 tabung LPG 3 kilogram, saat ini hanya 130 tabung per hari," ujarnya.

Lebih lanjut, direktorat tersebut juga melakukan pengawasan terkait harga eceran tertinggi LPG tabung 3 kilogram yang berbeda-beda di setiap agen.

Pengawasan itu tidak hanya dilakukan di wilayah Jabodetabek dan Banten. Dittipideksus juga memerintahkan satgas daerah untuk mengecek langsung ke lapangan terkait ketersediaan dan distribusi LPG tabung 3 kilogram.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared bely Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement