REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Minat warga Sumatera Utara menjadi peserta mandiri Badan Pelaksana Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan cukup tinggi, dan menduduki peringkat kedua secara nasional.
"Sudah ada sebanyak 44.441 peserta mandiri yang tercatat masuk BPJS di Sumut. Kepesertaan itu terbesar kedua setelah Jakarta kalau tidak salah," kata Kepala Pemasaran dan Kepersertaan BPJS Kesehatan Divre I, Rita Masyita Ridwan dalam sosialisasi program BPJS di Medan, Rabu.
Tingginya animo masyarakat bergabung dalam BPJS Kesehatan menunjukkan semakin pedulinya warga akan kesehatan di tengah mahalnya biaya pengobatan.
Rita berharap semua warga sudah masuk dalam program jaminan kesehatan itu pada 2019, agar kesejahteraan masyarakat Indonesia semakin meningkat.
"Untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat, BPJS Kesehatan juga melakukan jemput bola antara lain dengan memperluas atau memperbanyak tempat pendaftaran termasuk mengikat kerja sama dengan pihak rumah sakit yang akan melayani peserta," kata dia.
BPJS Kesehatan juga memberikan pilihan untuk layanan mulai dari kelas I, II dan III dengan kewajiban iuran berbeda pula masing-masing dari Rp 25.500, Rp 42.500 dan Rp 59.500 per jiwa.
Rita menjelaskan, di luar peserta mandiri, untuk di Sumut ada 4.192.297 orang yang masuk dalam BPJS Kesehatan di mana iurannya menjadi tanggungan Pemerintah, atau disebut sebagai kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI).