Rabu 12 Feb 2014 15:45 WIB

Karsa dilantik, Ini Pesan Mendagri

Rep: Rr. Laeny Sulistywati/ Red: Bilal Ramadhan
Mendagri Gamawan Fauzi
Foto: Antara
Mendagri Gamawan Fauzi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Indonesia Gamawan Fauzi resmi melantik pasangan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo dan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf untuk masa jabatan 2014-2019 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Jatim, Rabu (12/2). Gamawan memberikan beberapa pesan untuk mereka berdua.

Setelah pelantikan sempat tertunda hampir dua jam karena pesawat yang ditumpangi Gamawan dari Jakarta mengalami penundaan (delay), akhirnya ia datang sekitar pukul 10.45 WIB. Gamawan datang ke gedung DPRD Jatim yang merupakan tempat pelantikan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Karsa).

Tak lama kemudian, rapat paripurna sekaligus upacara pelantikan resmi dimulai sekitar pukul 10.50 WIB. Rapat paripurna itu dibuka oleh Ketua DPRD Provinsi Jatim, Imam Sunardhi. Ia membacakan kronologis pemilihan Gubernur Jatim masa jabatan 2014-2019 hingga penetapan pasangan Soekarwo-Saifullah yang resmi ditetapkan sebagai pemenang pemilihan umum Gubernur Jatim periode 2014-2019.

Setelah itu, rapat memasuki acara utama yaitu Gamawan melantik dan membacakan sumpah jabatan yang kemudian diikuti oleh Soekarwo dan Saifullah Yusuf. Setelah resmi melantik Gubernur Jatim dan Wakil Gubernur Jatim, ia berpidato dalam pelantikan tersebut.

Dalam pidatonya, Gamawan menyebutkan bahwa mengelola penduduk Jatim lebih rumit dibandingkan penduduk lainnya. “Ini karena Provinsi Jatim merupakan Provinsi terbesar kedua se-Indonesia setelah Jawa Barat (Jabar).  Jumlah penduduk Jatim kurang lebih sekitar 38 juta jiwa,” katanya saat pidato di rapat paripurna, Rabu.

Gamawan memberi pesan bahwa kedepannya, angka kemiskinan dan pengangguran di Jatim harus ditekan. Ia juga meminta supaya Soekarwo dan Saifullah Yusuf harus bersinergi dengan kekuasaan eksekutif, legislatif, dan antarkota atau antarkabupaten.

“Harus ada sinergitas antara berbagai pihak. Meski hanya 24 persen urusan Provinsi Jatim yang dikelola provinsi, dan 76 persen ke Kabupaten atau Kota,” ujarnya.

Artinya, kata Gamawan, Gubernur Jatim harus menjalin hubungan antara berbagai elemen di provinsi untuk dapat mewujudkan pemerintahan yang baik. Meski demikian, secara personal ia percaya bahwa Soekarwo bisa mengelola Jatim dengan baik.

Ini karena Soekarwo sudah meniti karir sejak lama yaitu mulai menjadi sekretaris daerah (sekda) Jatim, Gubernur Jatim periode 2009-2014 dan kembali menjadi gubernur Jatim pada masa jabatan 2014-2019.

Pantauan Republika, pelantikan tersebut berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. Soekarwo bersama istrinya dan Saifullah Yusuf dengan pasangannya bersalaman dengan ratusan tamu undangan yang hadir. Diantara ratusan tamu, terlihat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia Roy Suryo dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Syarif Hasan hadir dalam pelantikan itu. Selain itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Indonesia Irman Gusman juga terlihat menjadi tamu undangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement