REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus kematian unggas akibat penyakit flu burung, terus terjadi di Kabupaten Indramayu. Namun, bantuan vaksin pencegah flu burung dari pemerintah pusat sangat minim.
''Ya (bantuan vaksin) sangat kurang,'' ujar seorang dokter hewan di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Drh Dian Daju, Selasa (11/2).
Dian menyebutkan, kebutuhan vaksin untuk Kabupaten Indramayu idealnya 100 ribu botol per tahun. Pada tahun lalu, bantuan vaksin hanya 8 ribu botol.
''Saat menteri pertanian berkunjung ke Indramayu (awal Februari), memberikan bantuan vaksin 20 ribu botol,'' terang Dian.
Dian berharap, kekurangan vaksin dapat segera dipenuhi. Hal itu untuk mengantisipasi meledaknya kasus flu burung pada unggas.
Dian menyebutkan, sepanjang Januari 2014, jumlah unggas yang dinyatakan suspect flu burung mencapai 2.200 ekor. Dari jumlah tersebut, 529 ekor mati.
''Jumlah ini lebih sedikit dibanding Januari tahun lalu,'' tutur Dian.
Dian menyebutkan, sepanjang 2013, unggas yang terkena flu burung mencapai 16.977 ekor. Dari jumlah itu, sebanyak 7.661 ekor mati.
Adapun unggas yang terkena flu burung itu terdiri dari itik, ayam petelur, entog, bebek, ayam kampung super, ayam kampung, ayam broiler dan ayam layer.