Rabu 12 Feb 2014 11:41 WIB

Warga Sidomulyo "Ogah" Konsumsi Ayam

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Julkifli Marbun
Ayam (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ayam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kasus ayam kampung mati mendadak di Desa Kuta Dalam, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, sepekan terakhir, membuat warga setempat belum mau makan daging ayam. Kekhawatiran warga dipicu takut dengan virus flu burung yang menular dari ayam mereka.

Sejak ayam warga mati hingga puluhan, dan tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan berkunjung ke lokasi kejadian, warga semakin takut mengonsumsi ayam kampung milik mereka sendiri. "Lebih baik makan ikan saja, soalnya sudah ada penyemprotan, jadi takut saja virusnya masih ada," kata Suroto, warga Sidomulyo, Rabu (12/2).

Kasus kematian ayam kampung milik warga membuat warga trauma, karena kejadian seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi. "Kalau sudah puluhan ayam warga yang mati berarti itu ada virus atau penyakit menular," kata dia.

Kepala Desa Kuta Dalam, Jauhari, mengatakan di desanya ayam yang mati biasanya tidak sebanyak seperti sekarang. Untuk itu, pihaknya sudah mengadukan kejadian ini kepada pemerintah kabupaten, untuk segera diambil tindakan pencegahan agar kematian ayam tidak meluas.

"Saya belum tahu kalau ini ada penyakit flu burung. Soalnya, sampel ayam mati sudah diambil tim dari kabupaten, belum tahu hasilnya," kata Jauhari kepada Republika di Sidomulyo, Lampung Selatan, Rabu (12/2).

Kades Jauhari, berharap warganya segera melapor jika masih terdapat ayam yang mati mendadak dalam jumlah banyak, agar pihaknya segera melaporkan kembali ke kabupaten, untuk dilakukan tindakan preventif. "Sekarang belum ada lagi ayam yang mati setelah disemprot," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement