Selasa 11 Feb 2014 15:22 WIB

Pelaksanaan Otonomi Daerah Dinilai Belum Optimal

Isran Noor
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Isran Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor menilai pelaksanaan Otonomi Daerah hingga saat ini belum optimal. Pemerinah pusat dinilai masih enggan menyerahkan kewenangan yang seharusnya sudah menjadi urusan pemerintah daerah.

"UU Otonomi Daerah seharusnya memberikan otonomi luas kepada daerah. Idealnya, semua urusan pemerintahan kemudian diserahkan pada daerah kecuali enam hal yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional serta agama," kata Isran Noor, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/2). 

Dengan demikian, sebut Isran, seharusnya komposisi pegawai negeri berbentuk piramida. "Dimana pegawai di pusat sedikit, di daerah banyak," kata dia.

Melalui APKASI, pihaknya terus berjuang agar pelaksanaan otonomi daerah bisa memberikan dampak optimal bagi kemajuan daerah. Termasuk untuk kemajuan dan pemeretaan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.

Isran Noor juga menilai bahwa birokrasi masih rentan terhadap tekanan politik. Birokrasi di daerah, kata Isran, seharusnya diberdayakan agar memberikan pelayanan publik yang baik, bebas dari perilaku KKN serta jauh dari kegiatan politik praktis.

Masalah birokrasi sebelumnya menjadi tema yang diangkat dalam Konvensi Rakyat yang diadakan di Balikpapan, 9 Februari kemarin.

Konvensi ini menghadirkan tujuh kandidat calon presiden Indonesia diantaranya Isran Noor (Bupati Kutai Timur, Kaltim), Yusril Ihza Mahendra (mantan menteri), Ricky Susanto (pengusaha), Rizal Ramli (mantan menteri), Anni Iwasaki (tokoh perempuan), Sofjan Siregar ( Rektor Universitas Islam Eropa), dan Tony Ardie (aktivis senior).

Konvensi yang digagas oleh Gus Solah ini juga menghadirkan Akbar Tandjung (mantan mensesneg & ketua DPR), Laode Kamaluddin (Forum Rektor), Agus Santoso (akademisi Balikpapan) dan Prio Suwarno (Redaktur Tribun Kaltim) sebagai panelis.

Acara yang bertujuan memperkenalkan calon presiden alternatif ini rencananya juga akan diselenggarakan di berbagai kota lainnya seperti Makassar, Bandung dan Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement