Senin 10 Feb 2014 18:37 WIB

Jokowi Ragukan Transjakarta Rusak Karena Air Laut

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Fernan Rahadi
 Peluncuran armada baru bus Transjakarta gandeng di Halte TransJakarta Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/1).    (Republika/Yasin Habibi)
Peluncuran armada baru bus Transjakarta gandeng di Halte TransJakarta Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meragukan alasan Dinas Perhubungan yang mengatakan bus rusak akibat terkena air laut. Menurutnya, air laut seharusnya tidak akan membuat bus mengalami kerusakan.

"Di tongkang kok kena air laut. Kita kan tidak kirim sekali dua kali. Melihat orang lain kirim di tongkang terbuka saja kena air laut tidak masalah. Artinya di darat dibersihkan," katanya, Senin (10/2).

Jokowi sendiri mengaku belum melihat langsung seperti apa kerusakan yang terjadi pada bus yang dibeli dari Cina itu. Namun demikian, ia mengaku sudah mengirim tim untuk mengecek masalah tersebut.

Seperti diketahui, lima unit bus Transjakarta dan 10 unit BKTB yang baru saja dioperasikan pada Januari lalu sudah mengalami kerusakan. Bus-bus itu kondisinya sudah tidak prima, seperti kaca spion retak, tutup speedometer kendur, oli power steering berkarat, turbo sensor berkarat, dan tata letak kabel berantakan.

Pada 2013 lalu, Dishub membeli 310 unit bus Transjakarta dan 346 unit BKTB. Dari jumlah tersebut, baru 90 unit bus Transjakarta dan 18 unit BKTB yang sudah dioperasikan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, kerusakan bus terjadi akibat terkena air laut saat dikirim dari Pelabuhan Shanghai, Cina ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dia mengatakan, cuaca buruk membuat proses pengiriman yang seharusnya dua pekan menjadi enam pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement