REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Kerusakan parah jalan di kawasan jalur Pantai Utara Jawa Tengah yang diwarnai banyaknya lubang cukup dalam akibat digenangi air selama tiga pekan terakhir mengancam keselamatan jiwa para penggunanya.
Pemantauan di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) Semarang-Demak-Jepara-Kudus, Jateng, hingga Minggu, menunjukkan hampir semua jalan dengan konstruksi adonan aspal panas (hot mix) tanpa dilandasi cor beton bertulang mengalami kerusakan serius.
Permukaan jalan 'hot mix' di ruas jalan tersebut hampir semuanya mengelupas, bergelombang, bahkan banyak lubang dengan kedalaman hingga lebih dari 10 centimeter.
Banyaknya lubang di jalan mengharuskan pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil untuk ekstrahati-hati karena bila terantuk di kubangan bisa jatuh di jalan. Beberapa kendaraan roda empat atau lebih mengalami patah as roda di ruas jalan Semarang-Demak.
Risiko di jalan bertambah besar bila berkendara pada malam hari dalam kondisi hujan karena lubang dan kubangan di jalan tidak terlihat jelas akibat tertutup genangan air.
"Setelan setir mobil saya tidak lagi presisi setelah roda depan terantuk lubang cukup dalam di ruas jalan Demak-Semarang," kata Fiandi, 42 tahun, pengemudi mobil jenis SUV.
Gangguan serius terlihat di jalur Welahan-Pecangaan karena hampir semua permukaan jalan beraspal mengalami kerusakan parah, sedangkan jalan dengan konstruksi cor beton bertulang relatif masih stabil, kecuali ada beberapa sedikit renggangan sambungan di ruas daerah Mijen, Demak.
Kerusakan parah pada jalur transportasi darat itu menyebabkan waktu tempuh semakin panjang. Semarang-Kudus yang biasanya hanya butuh waktu sekitar 1 jam, belakangan ini memakan butuh waktu lebih dari 1,5 jam. Semarang-Jepara saat ini butuh waktu hingga 3 atau molor 1 jam.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan jalan di sepanjang jalur tersebut. Yang tampak lebih ramai di jalur Demak-Semarang justru atribut partai peserta Pemilu 2014 dan gambar calon legislator, sedangkan rambu peringatan jalan rusak malah nyaris tidak ada.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan perbaikan akan dilakukan setelah kodisi cuaca memungkinkan karena bila diperbaiki dalam kondisi basah, aspal mudah terkelupas.