REPUBLIKA.CO.ID, BULUNGAN -- Kongres Kebudayaan Kalimantan Utara (Kaltara) I harus diselenggarakan tanpa kehadiran salah satu bintang tamunya, Didin Bagito. Hal itu dikarenakan pelawak terkenal tersebut mengaku ketinggalan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Jumat (8/2) siang.
Seharusnya, salah satu pentolan grup lawak Bagito itu akan menjadi pemandu acara pada perhelatan kongres yang digelar di aula Kantor Gubernur Kaltara Sabtu (9/2) pagi. Namun akibat peristiwa tersebut, tempatnya terpaksa digantikan orang lain oleh pihak penyelenggara.
Panitia kongres mengaku kecewa dengan sikap Didin yang tidak profesional. "Kami sesalkan sikap artis sekelas Didin Bagito yang bisa ketinggalan pesawat. Bagi kami itu alasan yang dibuat-buat," ujar Janna, salah satu panitia kongres.
Janna mengakui terdapat kelalaian panitia yang bertugas mengurus tiket Didin. Akan tetapi menjelang keberangkatan pesawat, masalah tersebut sudah diselesaikan dan adik Miing Bagito itu mengaku tetap siap berangkat.
Kabar mengejutkan baru datang saat panitia hendak menjemputnya di Bandara Berau, Kalimantan Timur. Tiba-tiba saja Didin menghubungi panitia bahwa dirinya tertinggal pesawat. Ia beralasan tidak mengetahui pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Berau tersebut sudah berangkat.
Seorang tim sukses Didin, Suseno, justru ikut terbang bersama pesawat pukul 13.50 WIB tersebut. Panitia beranggapan peristiwa tersebut sangat janggal. "Bagaimana mungkin Didin tega membiarkan anggota tim suksesnya berangkat sendiri," kata Janna.
Saat dihubungi ROL, Suseno juga mengaku kecewa dengan sikap Didin. Ia menjelaskan, sejak awal sudah membuat janji dengan Didin untuk bertemu di bandara. Namun saat hendak ditemui, Didin mengaku sedang shalat di ruang tunggu bandara. Akan tetapi hingga pesawat hendak take-off, Suseno masih juga belum melihat Didin.
Sempat ragu, Suseno akhirnya tetap naik pesawat dengan harapan bertemu dengan Didin di dalam kabin. Tak disangkanya, Didin ternyata juga tak ditemuinya di sana. Alhasil, ia pun terbang ke Berau tanpa sang pelawak yang saat ini merupakan caleg DPRD DKI Jakarta tersebut.
"Yang saya heran, pesawat terisi penuh tetapi Didin tidak ada," ujarnya kesal sambil menyesalkan mengapa Didin tidak bisa dihubungi selama berada di ruang tunggu bandara. Ia pun merasa malu dengan panitia yang sudah memesan tiket Didin dan dirinya. Akhirnya, dengan bantuan panitia, Suseno pun langsung kembali ke Jakarta setelah pesawat transit di Bandara Sepinggan, Balikpapan.
Suseno, yang sempat terlunta-lunta di Balikpapan, juga menyesalkan karena sampai dirinya kembali ke Jakarta Didin tidak juga menghubungi dirinya untuk meminta maaf. "Didin belum menghubungi saya lagi sejak peristiwa tadi siang," ujarnya.
Sementara itu kepada panitia setelah kejadian tersebut, Didin menjelaskan tertinggal pesawat dikarenakan tidak mendengar panggilan dari petugas bandara. Saat ia bertanya ke salah seorang petugas, ia mendapati pesawat sudah hendak terbang.
Terkait alasan tidak menjawab panggilan-panggilan telepon Suseno, Didin beralasan telepon genggamnya ia letakkan di dalam tas. "Saya juga tidak melihat jam. Tahu-tahu sudah jam 2 (siang)," tambahnya.