REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPRD Jawa Barat berharap pihak intelijen bisa lebih meningkatkan kinerjanya jelang pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif 2014, 9 April mendatang. Menurut Anggota Komisi A DPRD Jabar, Deden Darmansyah, peran intelijen sangat penting dalam menjaga kondusifitas keamanan. Khususnya, terkait pencegahan.
Menurut Deden, berbagai potensi gangguan keamanan dan kecurangan Pemilu bisa dicegah jika fungsi intelijen berjalan dengan baik. "Termasuk di Jabar ini, kami berharap dan meyakini intelijen sudah mempersiapkan diri," ujar Deden kepada wartawan, Jumat (6/2).
Deden mengatakan, ada berbagai penyebab konflik keamanan yang harus menjadi perhatian khusus pihak terkait. Salah satunya, faktor kecurangan pemilu.
Menurut Deden, dugaan kecurangan pemilu selalu menjadi alasan ketidakpuasan pihak terkait yang tidak jarang berujung kerusuhan. Oleh karena itu, Deden berharap berbagai pihak terkait agar mampu mencegah terjadinya kecurangan.
Selain itu, kata Deden, fanatisme masyarakat menjadi hal lain yang harus diperhatikan. Karena, banyak masyarakat yang tingkat fanatismenya tinggi tidak mau menerima kekalahan partai ataupun caleg yang didukungnya.
Oleh karena itu, kata dia, pembelajaran politik mutlak diberikan kepada masyarakat agar mampu menerima apa pun hasil pemilu nanti. Dewan pun, terus berusaha memberi pemahaman mengenai hal tersebut ke masyarakat. ''Saya harap pihak lain pun turut melakukan hal yang sama," katanya.
Menurut Deden, DPRD Jabar dan Pemprov Jabar telah menyepakati alokasi dana Rp 15 miliar untuk pengamanan dan sosialisasi pemilu April nanti. Salah satunya, berupa pembagian ratusan unit kendaraan untuk kepolisian dan TNI.
Sehingga, kata dia, aparat keamanan bisa lebih optimal dalam mengamankan pelaksanaan Pemilu 2014. Selain itu, anggaran tersebut digunakan untuk sosialisasi pemilu kepada masyarakat.
Selain bertujuan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat, kata dia, sosialisasi ini pun dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya demokrasi dan menjaga keamanan selama proses tersebut berlangsung. Jadi, tidak ada lagi warga yang fanatismenya tinggi dan tidak terima dengan hasil Pemilu.