REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penumpang mengeluhkan kondisi bus Transjakarta di koridor 6 Ragunan - Dukuh Atas. Mereka mengatakan, bus yang melayani koridor tersebut banyak yang sudah tak layak jalan.
Salah satu penumpang, Indah mengatakan, kondisi fisik bus Transjakarta di koridor 6 sudah banyak berkarat. Beberapa bus juga atapnya bocor sehingga kursi tidak bisa diduduki karena basah akibat terkena tetesan air hujan.
"Kalau lagi jalan busnya bunyi 'krek krek krek'," kata wanita yang berkantor di Warung Buncit tersebut, Kamis (6/2).
Warga lainnya, Tiara mengatakan, ia sering kali menjumpai bus yang pintunya sulit ditutup secara otomatis. Sehingga petugas harus menutup pintu secara manual. Selain itu, lanjut dia, banyak juga bus yang pegangan tangannya sudah hilang. Padahal, menurut dia, pegangan itu penting supaya penumpang yang tidak mendapat tempat duduk bisa berdiri dengan aman.
"Ada juga yang ujung karpetnya robek jadi bikin orang gampang tersandung," kata dia.
Koridor 6 Transjakarta sebenarnya merupakan koridor yang selalu dipadati penumpang. Sebab, bus melintasi daerah perkantoran di sepanjang Jalan Rasuna Said.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menjanjikan akan segera meremajakan bus-bus di koridor yang beroperasi sejak 2007 itu. Dia pun mengakui, bus di koridor 6 memang sudah tua sehingga harus diganti dengan yang baru.
"Ya pasti ditambah. Kemarin kan kita sudah beli 310 bus baru. Itu akan disebar, termasuk ke koridor 6," kata Pristono ketika dihubungi Republika.
Dari 310 bus baru, kata dia, baru 90 unit yang dioperasikan. Bus-bus tersebut baru disebar di koridor 2 ekspres Pulogadung-Senayan, koridor 3 ekspres Kalideres-Harmoni-Bundaran Senayan, koridor 8 ekspres Ancol-PGC, koridor 3 Lebak Bulus-Harmoni, dan koridor 9 Pinang Ranti - Pluit.
"Sisanya akan dioperasikan secara bertahap sampai Maret," ucap Pristono.