Jumat 07 Feb 2014 06:11 WIB

Yorrys Raweyai: Di Papua Datang Bawa M-16 Pulang Bawa 16 M

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: Julkifli Marbun
Anggota Komisi I DPR RI Yorrys Raweyai
Anggota Komisi I DPR RI Yorrys Raweyai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Yorrys Raweyai mensinyalir adanya keterlibatan oknum aparat keamanan dalam negeri di balik sejumlah kasus penembakan di Papua. Menurut Yorrys ada sejumlah oknum aparat yang sengaja menjual amunisi kepada kelompok separatis Papua.

"Ada istilah datang membawa M-16 pulang membawa 16 M (Rp 16 miliar)," kata Yorrys di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (6/2).

Yorrys menyatakan selama ini aparat keamanan yang bertugas di Papua selalu kehabisan amunisi. Padahal intensitas kontak senjata dengan kelompok separatis tidak terjadi setiap hari. Kondisi ini menurut Yorrys kecurigaan adanya transaksi perdagangan amunisi ilegal dari oknum aparat ke kelompok separatis.

 

"Dari mana mereka (separatis) dapat amunisi? Ada indikasi pasukan yang dikirim datang bawa peluru pulang kehabisan peluru," ujar Yorrys.

Menurut informasi yang diterima Yorrys, satu butir peluru dijual dengan harga Rp 1500 perselongsong. Keyakinannya semakin menguat ketika sejumlah selongsong yang ditemukan di area kontak senjata merupakan selongsong peluru yang dibuat PT Pindad Indonesia.

"Kenapa kontak senjata pelurunya tidak pernah habis? Ditemukan selongsong buatan Pindad, dari mana itu barang?" kata Yorrys.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement