REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kadarisman, mengatakan, panjang saluran tersier yang ada di wilayahnya mencapai 1.375 kilometer. Dari total panjang tersebut, 64 persen atau sekitar 869 kilometer dalam kondisi rusak parah.
"Yang kondisinya baik, hanya 506 kilometer atau sekitar 36 persen," ujarnya, Kamis (6/2).
Dampak dari kerusakan saluran tersier ini, jelas sangat besar. Yaitu, terhadap baik buruknya suplai air ke sawah. Misalkan, jika musim kering, karena salurannya rusak maka area persawahan ini akan kekeringan. Sebaliknya, di musim hujan area persawahan mudah terendam banjir.
Advertisement