Rabu 05 Feb 2014 17:32 WIB

Sukabumi Kekurangan Ribuan Guru

  Seorang guru mengajar dua kelas sekaligus di ruangan terbuat dari bambu di SD Negeri Girijagabaya, di Kampung Sinarjaya, Muncang, Lebak, Banten, Rabu (27/11). (Antara/Asep Fathulrahman)
Seorang guru mengajar dua kelas sekaligus di ruangan terbuat dari bambu di SD Negeri Girijagabaya, di Kampung Sinarjaya, Muncang, Lebak, Banten, Rabu (27/11). (Antara/Asep Fathulrahman)

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan kabupaten terluas di Jawa dan Bali ini masih kekurangan ribuan guru mulai dari tingkat sekolah dasar sampai SMA sederajat.

"Untuk jumlah pastinya kami tidak mengetahui berapa kebutuhan guru untuk memberikan pendidikan diseluruh daerah khususnya sekolah-sekolah yang ada di pelosok, tetapi jika dilihat luas wilayah dan jumlah warga yang berusia sekolah dibutuhkan ribuan guru," kata Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi M Abudurahman kepada wartawan, Rabu.

Menurut Abdurahman saat ini ada sekitar 8 ribu guru yang mengajar mulai dari tingkat SD sampai SMA sederajat atau jumlahnya dua pertiga dari jumlah pegawai negeri sipil yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Lebih lanjut, kekurangan guru ini paling banyak di tingkat SD, bahkan cukup banyak sekolah banyak guru yang merangkap jabatan untuk memenuhi pelayanan kegiatan belajar dan mengajar khususnya sekolah-sekolah yang ada di pelosok.

Bahkan untuk 2015 ini, Kabupaten Sukabumi akan kehilangan sedikitnya 1.500 guru karena sudah memasuki masa pensiun, sehingga untuk memenuhi dan meningkatkan dunia pendidikan pihaknya mengandalkan guru dari jalur honorer dan mempebanyak guru-guru berstatus tersebut, walaupun melanggar PP nomor 48 tahun 2005 tentang perekrutan PNS.

"Kami terpaksa mengambil langkah tersebut untuk memenuhi kekurangan jumlah, karena perekrutan guru melalui jalur test CPNS jumlahnya hanya ratusan dan tidak bisa memenuhi kebutuhan guru," tambahnya.

Di sisi lain, Abdurahman mengatakan setiap tahunnya Kabupaten Sukabumi harus kehilangan 150-200 guru karena pensiun dan tidak sebanding dengan jumlah guru yang rekrut menjadi PNS."Maka dari itu kami berharap untuk tahun-tahun berikrutnya jumlah guru yang direkrut kuotanya bisa bertambah untuk memenuhi kebutuhan guru di dunia pendidikan," kata Abdurahman. Feru Lantara

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement