Rabu 05 Feb 2014 14:41 WIB

PVMBG Rekomendasikan Relokasi Warga Cikalong

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Gunung Masigit
Foto: blogspot.com
Gunung Masigit

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah selesai meneliti di lokasi pergerakan tanah di Kampung Cikalong, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah PVMBG, Gede Suantika, dari hasil penelitian, PVMBG mengeluarkan rekomendasi untuk pemerintah setempat dan BPBD, yakni warga yang rumahnya sudah rusak direkomendasikn untuk direlokasi.

''Sedangkan warga yang rumahnya rusak sedang dan ringan direkomendasikan mengungsi ketika terjadi hujan deras di lokasi,'' ujar Gede kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Gede, drainase di sana juga harus kedap air atau dialirkan ke tempat lain. Selain itu, PVMBG merekomendasikan untuk dilakukan penghijauan kembali di lokasi tersebut. Yakni, dengan menanam pohon-pohon yang berakar kuat.

Dikatakan Gede, berdasarkan hasil penelitian PVMBG di lokasi pergerakan tanah Cikalong tersebut, kemiringan kawasan itu berkategori landai dan agak terjal. Kemudian, penyusunan material tanah di lokasi tersebut secara geologis disebut formasi rajamandala yang kandungan bagian atasnya batu gamping dan bagian bawahnya tanah lempung.

Tanah bagian atasnya, kata dia, mengalami pelapukan berat. Sedangkan kandungan tanah lempung, menjadi lembek ketika musim hujan. Sehingga ketika terjadi hujan besar, kemungkinan longsor di sana sangat tinggi. Kondisi itu diperparah dengan tata guna lahan yang kurang tepat. Drainase di sana juga kurang baik.

Sementara untuk penambangan batu yang ada di lokasi, kata Gede, PVMBG tidak mengeluarkan rekomendasi penutupan. "Tidak ada rekomendasi untuk penambangan karena itu jauh ke pemukiman penduduk," katanya.

Dalam bencana pergerakan tanah di sana, PVMBG mencatat ada sekitar 20 rumah rusak berat, 11 rusak sedang, 22 rumah rusak ringan, serta 62 rumah terancam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement