Selasa 04 Feb 2014 11:33 WIB

Banyak Bantuan, Anak Pengungsi Gunung Sinabung Malas Belajar

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Endah Hapsari
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banyaknya bantuan kepada pengungsi bencana Gunung Sinabung ada juga yang  menimbulkan ekses negatif. Berdasarkan laporan pejabat Pemda Karo, anak-anak menjadi malas belajar dan tidak mau diajak kembali ke rumah asal karena adanya bantuan yang banyak dan akhirnya menjadi ketergantungan.

Ini, ujar Sutopo,  nampaknya sesuai dengan hasil penelitian disertasi UGM. "Semakin banyak pemerintah memberikan bantuan saat bencana maka willingness to pay masyarakat menjadi rendah," ujarnya, Selasa, (4/2).

Masyarakat, kata Sutopo,  menjadi tergantung pada bantuan. Tentu saja ini membahayakan untuk menuju visi bangsa Indonesia yang tangguh menghadapi bencana. "Bantuan harus memberdayakan pengungsi. Bantuan jangan hanya  menyediakan saja," ujar Sutopo.

Untuk mengatasi hal ini, terang Sutopo, BNPB bersama dengan Universitas Sumatera Utara dan Universitas Medan akan menyewa rumah untuk memberikan bimbingan belajar bagi anak-anak.   Sedangkan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Karo, maka Kepala BNPB sudah menghubungi Menteri UKM dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar mereka berperan dalam pemberdayaan masyarakat Karo.

Dampak negatif dari erupsi, lanjut Sutopo,  perhotelan, pasar, pariwisata, dan ekonomi masyarakat terganggu. Bukan hanya di Kabanjahe saja, tetapi juga di luar yang tidak berdampak langsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement