REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) melihat adanya peningkatan penanganan kasus korupsi di Provinsi Jawa Timur pada semester II 2013. Dari hasil pantauan Juli-Desember, ada 31 kasus dugaan rasuah di Jawa Timur (Jatim).
"Pada semester II 2013, Jatim yang paling banyak kasus," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW Tama S Langkun, di kantor ICW, Jakarta, Ahad (2/2). Pada semeter II Jatim menduduki peringkat satu lokasi tempat terjadinya kasus korupsi. Dari data yang dikumpulkan ICW, terjadi pergeseran posisi pada semester II.
Pada semester I, Jatim menduduki posisi kesembilan dari sebagai lokasi tempat terjadinya kasus dugaan korupsi. Aparat penegak hukum mengungkap 11 kasus. Namun, pada semester II, pengungkapan kasus korupsi di Jatim menggeser posisi Sumatera Utara (Sumut). "Tapi yang pasti, apa yang dikatakan Abraham Samad (Ketua KPK), saya tidak tahu," ujar Tama.
Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memang pernah mendapat laporan ada 'penjahat besar' di Jatim. Namun, KPK masih belum bisa menemukan bukti karena modus kejahatannya tidak meninggalkan jejak. Mengenai hal ini, Tama mengatakan, ICW belum mengetahuinya.
Peningkatan penanganan kasus dugaan korupsi di Jatim, menurut Tama, cukup menarik. Karena selama beberapa tahun terakhir, menurut dia, posisi pertama selalu ditempati Sumut. Pada semester I 2013, Sumut yang menempati posisi teratas dengan jumlah 36 kasus. Sedangkan pada semester II ada di peringkat kedua, 23 kasus, tergeser oleh Jatim.