REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PTKA Daop II Bandung berupaya meningkatkan okupansi penumpang kereta malam dari Bandung ke sejumlah daerah di wilayah timur.
"Okupansi KA malam rata-rata 60 persen pada hari biasa, sedangkan penumpang KA malam di kisaran 80 persen. Kami berupaya meningkatkan penumpang KA malam," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Zulherfin di Bandung, Sabtu.
Ia mencontohkan, okupansi KA Lodaya malam yang berkapasitas 330-an penumpang saat ini baru mencapai 60-70 persen, sedangkan untuk KA Lodaya pagi penumpangnya cukup besar pada kisaran 70-80 persen.
Namun untuk akhir pekan, kata Zulherfin, kedua KA tersebut selalu penuh 100 persen termasuk pada libur-libur panjang.
"Sosialisasi terus dilakukan, termasuk lebih memperbanyak agen penjualan tiket baik di stasiun, travel agen, Kantor Pos, bank maupun di sejumlah gerai swalayan," katanya.
Zulherfin menyebutkan, KA siang rata-rata lebih banyak penumpangnya, meski demikian peluang untuk meningkatkan penumpang KA malam masih sangat terbuka.
"Kita bentuk pasarnya, penjualan tiket secara online cukup berperan untuk mempermudah calon penumpang. Lebih banyak KA ke jurusan sama, semakin mudah penumpang menentukan pilihan apakah perjalanan siang maupun malam," katanya.
Ia menyebutkan, dari Bandung, hampir ke semua jurusan ada KA siang dan KA malam. Ia mencontohkan ada KA Lodaya Bandung - Solo siang dan malam, juga ada Harina pagi dan malam. Sedangkan untuk jurusan Surabaya ada KA Turangga (malam) dan Argo Wilis (siang).
"Hanya Bandung - Malang yang dilayani oleh KA Malabar yang hanya ada satu jadwal pemberangkatan yakni siang hari," kata Zulherfin.