Jumat 31 Jan 2014 13:06 WIB

Korban Longsor Sukamakmur Akan Direlokasi

Rumah yang tertimbun tanah longsor di desaTenjolaya,Bogor.
Foto: Republika/Reja Irfa Widodo
Rumah yang tertimbun tanah longsor di desaTenjolaya,Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyiapkan rencana relokasi bagi 593 warga korban longsor di Kampung Gobang, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur.

"Secepat mungkin relokasi dilakukan karena wilayah ini sudah tidak baik lagi untuk ditempati, warga di Kampung Gobang yang menjadi korban longsor akan direlokasi," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Makmur saat dihubungi, Jumat.

Makmur mengatakan rencana relokasi telah disampaikan kepada Bupati dan juga Wakil Bupati Bogor yang sempat meninjau lokasi longsor Senin (27/1).

Menurut Makmur lokasi sudah tidak layak untuk ditempati oleh warga, karena hingga saat ini pergerakan tanah masih terjadi.

Berdasarkan data dari BPBD sebanyak 118 rumah terkena longsor di Kecamatan Sukamakmur. Kerusakan tersebar di sejumlah titik yakni 17 rumah di Kampung Cikoneng Babakan, 9 rumah di Kampung Gobang Desa Sirna Jaya, serta tiga rumah di Kampung Ganda Desa Sukawangi.

Dari 118 rumah yang terkena longsor terdiri dari 55 rusak berat dengan kategori hancur tidak bisa ditempati, 41 unit rusak sedang dan 43 lainnya terancam. Sebanyak 593 jiwa mengungsi di rumah saudara dan fasilitas umum.

Makmur mengatakan, sesuai instruksi dari Wakil Bupati Bogor Nurhayanti, BPBD, Dinas Kesehatan serta Bina Marga dan Pengairan mengambil solusi akan segera merelokasi tempat tinggal warga yang terkena longsor dan pergeseran tanah.

Langkah tersebut diambil, agar para korban dapat segera menempati tempat tinggal yang layak seperti sebelumnya. Begitu juga untuk akses jalan akan segera diperbaiki oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan.

"Pemerintah Kabupaten Bogor akan segera merelokasi 118 rumah yang hancur akibat tanah longsor serta beberapa bangunan lainnya. Rencana relokasi akan segera dilakukan setelah dipelajari oleh Bappeda dan DTBP," ujar Makmur.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement