REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Sebanyak 49 bangunan masjid di Kota Manado, Sulawesi Utara, terkena dampak banjir setinggi satu hingga 2,5 meter pascabencana Rabu (15/1) lalu.
"Ini peristiwa banjir terbesar yang dialami masyarakat Kota Manado. Banyak rumah tinggal, bangunan milik pemerintah dan swasta, pusat peribadatan termasuk masjid yang ikut rusak dan terendam," kata Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Kota Manado, Harun Pakaya, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan 49 bangunan masjid tersebut tersebar di sembilan kecamatan dari 11 kecamatan yang ada di Kota Manado. Puluhan bangunan masjid ini fisiknya rusak parah dan membutuhkan penanganan perbaikan serius, apalagi warga menggunakan fasilitas ini setiap saat untuk beribadah.
Selain bangunan mesjid, peralatan shalat di setiap mesjid ikut rusak karena bercampur lumpur dan sampah.
"Karpet, sajadah, tikar, mimbar, Al quran, buku-buku agama, lemari dan bahkan juga sound system ikut rusak dan tidak bisa dimanfaatkan lagi," katanya.
"Kami berharap keikutsertaan umat Islam di mana saja agar mau berkorban membantu membangun kembali bangunan masjid yang rusak akibat diterjang banjir bandang tengah Januari lalu," ajaknya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
