Rabu 29 Jan 2014 15:15 WIB

Kerugian Banjir Indramayu Capai Rp 1 Triliun

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan panjang di ruas jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (19/1).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan panjang di ruas jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir yang merendam seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu sepekan lebih, menimbulkan kerugian triliunan rupiah. Pemkab Indramayu berharap ada bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk mengatasi kerugian tersebut.

''Kami harap, pemerintah pusat dan provinsi serius dan secepatnya membantu kami,'' ujar Bupati Indramayu, Anna Sophanah, saat ditemui usai mengunjungi korban banjir di Desa Bugel, Kecamatan Patrol, Rabu (29/1).

Anna menyebutkan, kerugian akibat banjir di Indramayu mencapai sekitar Rp 1,062 triliun. Kerugian itu diakibatkan kerusakan berbagai sarana infrastruktur.

Data kerugian itu terdiri dari kerusakan ribuan sekolah, baik SD, SMP, SMA dan SMK sekitar Rp 42 miliar. Kerusakan irigasi, bendungan dan saluran pembuang senilai Rp 47,1 miliar.

Selain itu, kerusakan jalan aspal luar kota, jalan aspal dalam kota dan jalan beton sepanjang 813,67 km yang mencapai sekitar Rp 266 miliar. Ditambah jembatan kabupaten dan jembatan desa sekitar Rp 1,7 miliar.

Tak hanya itu, banjir juga menimbulkan kerusakan pada sektor perikanan budidaya dan pembenihan ikan serta udang seluas 16.616 hektare dengan nilai Rp 147 miliar. Areal pertanian seluas 48 ribu hektare pun terendam dan menimbulkan kerugian lebih dari Rp 98 miliar.

Anna menerangkan, banjir juga telah menimbulkan kerusakan pada 4.685 unit rumah warga dengan kerugian sekitar Rp 23,4 miliar. Ditambah lagi, jalan lingkungan sekitar Rp 199,6 miliar, jalan setapak Rp 56 miliar dan drainase sekitar Rp 180 miliar.

''APBD Indramayu tidak mampu menyelesaikan semua kerugian itu. Apalagi, APBD 2014 sudah ketok palu,'' tutur Anna.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement