Rabu 29 Jan 2014 06:00 WIB

Nelayan Tak Melaut, Ikan Tawar Rajai Pasar

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Didi Purwadi
Nelayan tidak melaut, ilustrasi
Foto: Wordpress
Nelayan tidak melaut, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Cuaca buruk yang terus berlanjut di perairan Jawa Tengah menjadi berkah tersendiri bagi penjual ikan air tawar.

 

Tidak produktifnya hasil laut dalam beberapa pekan terakhir, ikan air tawar pun banyak membanjiri pasar- pasar tradisional di Kota Semarang. Buntutnya, harga ikan air tawar pun menjadi mahal di tingkat pedagang.

“Karena, ikan laut hampir tidak ada,” kata Umi (47) pedagang di Pasar Rejomulyo, Semarang, Selasa (28/1).

 

Saat ini, ungkapnya, banyak ikan air tawar yang masuk ke pasar Rejomulyo. Sejak cuaca buruk berlangsung, hasil laut yang masuk ke pasar ini terus menurun drastis.

 

“Tidak ada lagi ikan kakap, kerapu, cumi-cumi, tongkol dan ikan laut lainnya,'' katanya. ''Yang ada ikan patin, gurame, bawal, mujaher dan lele.''

 

Sehingga, tambahnya, komoditas ikan air tawar ini mengalami kenaikan harga hingga 30 persen. Karena dari pemasok, harga berbagai komoditas ikan air tawar ini sudah tinggi.

Ikan patin saat ini mencapai Rp 22.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 16.000 per kilogram. Ikan Bawal naik menjadi Rp 25.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.000 perkilogram.

Gurame kini Rp 45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 38.000 per kilogram. Kenaikan harga paling tinggi yakni harga udang yang naik dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement