REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang, Jawa Barat, masih berlakukan status siaga banjir. Dengan intensitas curah hujan yang masih cukup tinggi, 50 persen desa di Karawang masih rawan tergenang banjir.
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, Rokhuyun A Santosa, mengatakan, Karawang merupakan dataran rendah. Sehingga, ketika curah hujan tinggi, air dari sungai bisa meluap ke daratan dengan mudah.
Dijelaskannya, sampai saat ini Karawang belum terbebas dari banjir. Meskipun, beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah banjirnya sudah surut. "Makanya, sampai saat ini kami tetap waspada terhadap banjir," ujar Rokhuyun, kepada Republika, Selasa (28/1).
Seperti hari ini, kata dia, pihaknya mendapat laporan banjir kembali menggenangi Desa Dengklok Utara dan Dengklok Selatan di Kecamatan Rengasdengklok. Banjir tersebut, disebabkan meluapnya Sungai Citarum.
Meskipun banjir kerap kali mendera wilayah Karawang, lanjut Rokhuyun, tetapi pihaknya bersama tim tanggap darurat bencana (Tagana) selalu kesulitan dalam mengevakuasi warga. Alasannya, karena keterbatasan perahu karet. Serta, pola pikir masyarakat yang susah.
"Masyarakat kita, kalau airnya belum setinggi pinggang orang dewasa, selalu menolak untuk dievakuasi," ujarnya