REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kedekatan publik terhadap partai politik (party ID) sangat lemah ketimbang figure ID.
"Hanya ada 17,6 persen (Desember 2013) pemilih yang merasa dekar dengan partai politik," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yudha di Jakarta, Ahad (26/1).
Hanta mengatakan, jumlah itu menurun dibandingkan hasil survei lembaganya pada Oktober 2013. Ketika itu, tingkat kedekatan publik terhadap parpol sebesar 19 persen.
Dia menjelaskan responden yang tidak dekat dengan parpol sebanyak 72,31 persen pada survei Desember 2013. Persentase itu, meningkat dibandingkan survei Oktober 2013 yaitu 64 persen.
"Dalam survei Desember 2013, responden yang tidak menjawab sebanyak 10,9 persen dan di Oktober 2013 sebanyak 17 persen," ujarnya.
Angka kedekatan parpol itu menunjukkan potensi suara paling potensial atau target suara yang paling realistis dicapai partai.
Artinya, kata Hanta, ada 17,6 persen pemilih yang solid dimiliki 12 parpol peserta pemilu 2014. Ini yang menjadi bukti kalau party ID pemilih Indonesia justru semakin menurun.
"Partai dengan caleg sebagai street level politicians yang berpapasan langsung dengan pemilih perlu untuk meningkatkan kerja politiknya," kata Hanta.
Sementara itu, lanjutnya, figure ID semakin menguat. Ini ditunjukkan dengan banyaknya pemilih yang cenderung lebih memilih figur caleg (69,22 persen) dibandingkan memilih parpol 13,26 persen.