REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Daerah Bali meningkatkan kegiatan patroli wilayah laut terutama yang berbatasan dengan provinsi. Langkah ini dimaksudkan sebagai antisipasi menangkap aksi terorisme.
"Pola pengamanan kami dengan meningkatkan patroli laut," kata Direktur Polisi Perairan Polda Bali, Kombes Polisi, Tubuh Musyareh, di Denpasar, Ahad (26/1).
Menurut dia, patroli tersebut dilakukan hingga tiga mil dari pantai dengan menggunakan kapal patroli tipe C-3. Kapal patroli tersebut telah disiagakan di setiap mapolres di seluruh Bali, masing-masing sebanyak dua unit.Selain itu pihaknya juga telah menjalin kerja sama dan koordinasi dengan pihak pelabuhan untuk mengantisipasi aksi terorisme.
Petugas satuan wilayah di dua kabupaten, yakni Jembrana dan Karangasem juga disiagakan untuk mengawasi aktivitas penyeberangan pada pelabuhan resmi. Tak hanya itu, kata dia, pelabuhan tak resmi juga menjadi atensi polisi agar tidak digunakan oleh orang tak bertanggungjawab menyusup. "Di Bali terdapat sekitar 67 jalur penyeberangan tak resmi yang menjadi atensi kami," ucapnya.
Sebagian besar, 'jalur tikus' tersebut berada di Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Jembrana yang berbatasan dengan provinsi lain.
"Paling rawan itu di Buleleng dan Jembrana karena dekat dengan Jawa dan Kalimantan," ucapnya.
Mengantisipasi hal itu, pihaknya akan meningkatkan patroli laut termasuk di 'jalur tikus' tersebut. Polisi juga memberdayakan masyarakat sekitar termasuk nelayan untuk ikut menjaga keamanan pesisir. "Kami kerahkan melalui pengamanan swakarsa masyarakat termasuk nelayan binaan Pol Air," katanya.
Hal tersebut dilakukan mengingat pada Kamis (23/1) di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, polisi dari Densus 88 dan Polda NTB membekuk dua terduga teroris.
Sedangkan beberapa waktu lalu, Polda Jawa Timur juga menangkap dua terduga teroris di Kenjeran, Surabaya pada Senin (20/1).
Peningkatan patroli itu, kata Tubuh, wajar dilakukan mengingat Bali kini diapit oleh dua daerah dengan adanya penangkapan kedua terduga teroris itu.