REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Sejumlah pengungsi korban tanah longsor di wilayah Trangkil Baru RT 6/RW 10, Gunungpati, Semarang, mengharapkan bantuan makanan bayi yang belum ada hingga sekarang ini.
"Kalau bantuan-bantuan lain, seperti makanan, Alhamdulillah sudah cukup. Selimut juga sudah meski terbatas. Yang belum dapat makanan bayi," kata Agustri (41), salah satu korban longsor, di Semarang, Sabtu.
Ditemui di posko pengungsian, warga Trangkil Baru RT 06/RW 10 itu mengaku sudah berada di pengungsian sejak Kamis (23/1), setelah terjadi longsor yang merusak puluhan rumah warga di kawasan itu.
Puluhan rumah di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, rusak akibat tanah longsor, Kamis lalu, menyusul hujan deras yang terus mengguyur Kota Semarang. Namun, tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Meski rumahnya rusak parah akibat tanah longsor dan tidak bisa lagi ditempati, ibu tiga anak itu mengaku masih merasa bersyukur karena bencana alam itu tidak sampai mengakibatkan korban jiwa.
"Ya, bagaimana lagi keadaannya seperti ini. 'Pengennya' segera pulang ke rumah, tetapi kan tidak bisa. Terpaksa di sini (pengungsian, red.) sampai nanti kondisinya sudah benar-benar normal," katanya.
Para pengungsi, diakuinya, tentu merasa kedinginan di pengungsian, apalagi cuaca yang terus mendung dan hujan terus-menerus mengguyur, terutama anak-anak yang kondisinya tak sekuat orang dewasa.
"Kalau ada bantuan kaos kaki. Soalnya, kalau malam kan dingin. Kasihan anak-anak jadi rewel dan tidak bisa tidur. Beberapa anak pun juga mulai terkena sakit, demam. Jadinya, rewel terus," kata Agustri.
Senada dengan itu, Denti (35), pengungsi lain juga mengaku sampai sekarang ini belum mendapatkan bantuan makanan bayi, tetapi untuk bantuan logistik lainnya sudah diberikan dalam jumlah yang cukup.
"Untuk kebutuhan bayi, khususnya makanan bayi belum dapat. Kasihan anak-anak. Susu bayi juga tidak ada. Kalau 'pampers' ada meski terbatas," kata ibu dua anak yang juga warga Tangkil Baru RT 06/RW 10.
Ia mengatakan puluhan warga yang menempati posko pengungsian itu memang berasal dari satu RT, yakni RT 06/RW 10 Trangkil Baru yang menjadi korban tanah longsor pada Kamis lalu.
"Sampai saat ini, saya belum ada rencana mau tinggal di mana setelah ini. Belum tahu. Kondisi rumah saya rusak parah, hancur. Sudah tidak bisa ditempati lagi," katanya.