REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski berada dalam lingkaran Nahdiyin, almarhum Kiai Sahal Mahfudz mampu bergaul lintas golongan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan Kiai Sahal merupakan sosok bersahaja. Dalam pesan singkatnya, Jumat (24/1), ia bercerita pernah bertamu ke kediaman almarhum pada 1987-an.
''Saya masih muda sekali saat itu tapi beliau hangat dan santun menerima, padahal beliau waktu itu sudah ternama,'' kenang Haedar. Kiai Sahal juga sosok ulama yang berpandangan luas, memahami dan empati kepada masyarakat, dan tidak elitis.
Kiai Sahal bisa menampilkan nilai tawasuth (tengahan) dalam pandangan keislamannya. Meski berada dalam pusaran Nahdliyin, tidak menghalanginya bergaul dan berpikiran lintas paham. Nilai ini yang bisa diteladi masyarakat.
''Beliau tidak menunjukkan fanatisme, sehingga bisa menyerap dan berbagi pandangan keislaman yang dialogis,'' kata Haedar.