REPUBLIKA.CO.ID,SAWAHLUNTO--Kapolresta Sawahlunto, AKBP Moehammad Syafrial, megatakan, akibat ledakan tambang di daerah Parambahan, Kecamatan Talawi, empat pekerja masih dalam pencarian, karena tertimbun reruntuhan.
"Saat ini tim dari kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan serta Energi Sumberdaya Mineral (ESDM), masih melakukan pencarian terhadap para korban yang terjebak ledakan tambang pada pukul 11.00 WIB, Jumat," kata Syafrial, Jumat.
Ia menambahkan, saat ini akibat ledakan tambang legal tersebut, baru satu orang yang ditemukan dengan kondisi meninggal dunia atas nama Zulheldi, warga Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung.
Sementara empat rekannya masih dalam pencarian, dan menunggu hilangnya gas metan yang tinggi di lobang pertambangan yang meledak tersebut. Hingga saat ini ke empat warga yang merupakan pekerja tersebut masih belum diketahui namannya.
Berdasar keterangan pihak kepolisian setempat, satu korban tersebut ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB, sebab tidak tertimbun terlalu dalam disekitar Lubang Tambang Ngalau Tiga, Ombilin, tersebut.
Kepolisian setempat menerangkan, pencarian empat warga lainnya di lobang tambang tersebut masih akan dilakukan hingga tengah malam.
Kejadian ledakan tembang sekitar pukul 11.00 WIB tersebut, menurut pihak kepolisian setempat, diduga akibat gas metan yang tinggi dan dipicu oleh sesuatu yang dapat menyebabkan adanya percikan api.
"Kita akan selidiki lebih lanjut penyebab ledakan ini," jelasnya.