REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Tebing setinggi 18 meter di dekat perkampungan penduduk di Desa Waru Timur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (24/1) , longsor.
"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB tadi pagi, namun alhamdulillah tidak ada korban. Longsoran tebing itu nyaris menimpa rumah-rumah warga setempat," kata Kepala Desa Waru Timur, Kecamatan Waru, Pamekasan, Rusdi, Jumat siang.
Ia menuturkan, longsornya tebing yang terletak di Dusun Cok Gunung itu akibat curah hujan tinggi dalam sepekan terakhir ini. Saat kejadian warga sempak panik dan berhamburan keluar rumah. Ia menjelaskan, ada puluhan rumah warga yang bertempat tinggal tak jauh dari lokasi tebing yang longsor itu, dan tiga di antara berjarak sekitar 500 meter. "Yang tiga rumah ini yang nyaris tertimbung reruntuhan tebing," terang Rusdi.
Meski terjadi longsor yang nyaris menimbun rumah-rumah mereka, akan tetapi menurut Rusdi warga tetap tidak mau diungsikan. "Mereka hanya memindahkan barang-barang yang ada di rumahnya saja ke tempat yang lebih aman," katanya.
Saat ini, warga yang tinggal di sekitar tebing yang longsor di Dusun Cok Gunung, Desa Waru Timur, Kecamatan Waru mengaku masih khawatir akan terjadi longsor susulan, karena hujan masih sering turun. Untuk mengantisipasi, warga memasang terpal ditebing yang longsor agar air hujan tidak langsung ke tebing itu.
Kades Waru Timur Rusdi menuturkan, telah melaporkan kejadian itu ke pemkab Pamekasan melalui Camat Waru dan berharap musibah itu mendapatkan perhatian pemerintah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Budi Irianto, mengatakan telah memerintahkan timnya untuk meninjau lokasi kejadian. "Kami sudah meminta tim meninjau lokasi kejadian," ucap Budi Irianto.
Kecamatan Waru merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pamekasan yang terdata sebagai daerah rawan lonsor, karena di wilayah itu memang banyak perbukitan. Wilayah lainnya ialah Kecamatan Pakong, Larangan dan sebagian di Kecamatan Kadur.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
