Jumat 24 Jan 2014 16:18 WIB

Ibas Imbau Kader Demokrat Shalat Ghaib untuk Kiai Sahal

 Ribuan pelayat mengiringi proses pemakaman Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Sahal Mahfudz di kompleks makam Syeikh Ahmad al-Mutamakkin, Kajen, Margoyoso, Pati, Jateng, Jumat (24/1).   (Antara/Andreas Fitri Atmoko)
Ribuan pelayat mengiringi proses pemakaman Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Sahal Mahfudz di kompleks makam Syeikh Ahmad al-Mutamakkin, Kajen, Margoyoso, Pati, Jateng, Jumat (24/1). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat menyatakan rasa duka mendalam atas wafatnya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Sahal Mahfudz. Kiai Sahal wafat pada Jumat (24/1) pukul 01.00 dini hari.

Sekjen Partai Demokrat, Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, Indonesia telah kehilangan sosok guru yang bersahaja dan penuh inspirasi. Menurutnya, Kiai Sahal selama ini selalu jadi panutan bagi setiap kalangan. 

"Sosoknya yang rendah hati, bersahaja serta konsisten memperjuangkan kepentingan umat dan bangsa. Indonesia sangat berduka atas wafatnya Kiai Sahal," ujarnya dalam rilis yang diterima ROL, Jumat (24/1).

Menurutnya, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut memiliki sumbangsih yang besar pada perjalanan bangsa. Kiai Sahal bersama tokoh NU lain seperti almarhum Abdurrahman Wahid selalu konsisten membela kepentingan bangsa di atas segalanya.

Ibas pun mengimbau kepada semua elemen bangsa, khususnya kader Demokrat, untuk menggelar shalat ghaib untuk Kiai Sahal. "Mari kita semua melepas tokoh yang kita cintai ini dengan berdoa, khusus bagi umat Islam, mari kita menggelar shalat gaib untuk almarhum," ujarnya.

Kiai Sahal yang juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU, berpulang karena komplikasi penyakit yang diderita. Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati Jawa Tengah tersebut wafat di usia 77 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement