REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) minta kepada Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) untuk memperhatikan para pelajar korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, yang selama ini belajar di lokasi pengungsian.
Hal tersebut ditegaskan Presiden Yudhoyono, ketika menyampaikan pengarahannya di lokasi Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung di Kota Kabanjahe, Kamis (23/1). Presiden mengatakan anak-anak pelajar korban erupsi Gunung Sinabung yang selama ini meninggalkan sekolah maupun desa tempat tinggal mereka dan jangan sampai ada yang mengalami "droup out" atau putus sekolah.
"Ini jangan sampai terjadi, hanya karena erupsi Gunung Sinabung yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Karo," katanya. Presiden menyebutkan meski erupsi menimpa masyarakat yang berada dibawah kaki Gunung Sinabung, anak-anak yang masih sekolah dan menimba ilmu tetap harus belajar, baik ditenda maupun di sekolah terdekat dari lokasi Posko Penampungan.
Karena, kata Presiden Yudhonyono, menimba ilmu adalah kepentingan bagi pelajar dan untuk masa depan mereka. Sehubungan dengan bencana Gunung Sinabung yang melanda masyarakat, maka Presiden Yudhoyono yang khusus datang berkunjung ke Kabupaten Karo ini, melihat secara langsung keadaan dan kehidupan pengungsi Sinabung yang dilanda musibah tersebut.
"Kedatangan Presiden Yudhoyono dengan beberapa Menteri untuk membantu para pengungsi Sinabung, karena hampir empat bulan lamanya mereka berada di lokasi penampungan," kata Presiden. Presiden juga akan memikirkan nasib para pengungsi Sinabung yang rumah mereka rusak dan begitu areal perkebunan hancur akibat erupsi Gunung Sinabung.
"Pemerintah maupun negara selalu memperhatikan nasib rakyat yang ditimpa musibah seperti Gunung Sinabung, dan juga masyarakat harus tetap bersabar dalam menghadapi bencana alam ini," kata Presiden Yudhoyono.