Kamis 23 Jan 2014 13:00 WIB

Layanan Kesehatan Gratis untuk Korban Banjir

Warga korban banjir yang mengungsi di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Warga korban banjir yang mengungsi di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -–  Kondisi para pengungsi korban banjir di Jakarta masih memprihatinkan. Selain makanan dan minuman, para pengungsi juga rentan sakit. Untuk itu, layanan kesehatan gratis bagi mereka menjadi kebutuhan yang harus segera dipenuhi.

Masalah kesehatan yang sering muncul ketika banjir adalah diare, ISPA, dan penyakit kulit.

Menindaklanjuti harapan itu, PT CIMB Niaga Tbk bekerja sama dengan PKPU mengadakan prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling) untuk korban banjir di dua titik, yakni Cipinang Melayu dan Bidara Cina.

Prosmiling ini melayani pengobatan umum untuk 300 orang, dan 100 untuk pemberian makanan tambahan balita, dan edukasi tentang sampah untuk 100 anak usia sekolah. Manager Divisi Kesehatan PKPU, Ferry Suranto menyatakan, Prosmiling merupakan program rutin divisi kesehatan PKPU yang diadakan setiap satu bulan delapan kali. "Khusus bulan ini karena Jabodetabek terendam banjir, kami akan mengupayakan untuk lebih dari 20 kali sebulan,” ujarnya seperti disampaikan ke ROL, Kamis (23/1).

Dengan adanya kegiatan prosmiling ini masyarakat bisa terbantu dan yang paling terpenting adalah distribusi bantuan dapat merata dan tepat sasaran.  Prosmiling ini diadakan setelah sebelumnya dilakukan survey oleh PKPU dan dilaporkan bahwa ketinggian banjir di Cipinang Melayu kurang lebih 150-200 cm.  Banjir itu merendamrumah yang dihuni 800 KK dan memaksa mereka semua mengungsi.  Ada 393 balita , 150lansia, dan ibu hamil sebanyak 18 orang yang juga menjadi korban banjir.  Bahkan dua mushola dan satu posyandu, turut diterjang banjir.

 

Ketinggian banjir di Bidara Cina kurang lebih 100-200 cm.  Banjir itu merendam rumah 400 rumah.  300 KK dipaksa mengungsi.  Termasuk di dalam pengungsian itu, ada 110 balita, dan 130 orang lansia.  Dua mushola diterjang banjir, juga satu masjid, satu posyandu, satu SD, dan satu PAUD. kebutuhan masyarakat yang mendesak adalah makanan, obat-obatan, makanan balita, susu balita, dan air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement