Rabu 22 Jan 2014 20:29 WIB

Polisi di Samarinda Tembak Kepalanya Sendiri

Bunuh diri (ilustrasi)
Bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Seorang polisi berpangkat Ajun Inspektur (Aiptu), AS Gultom dilaporkan koma setelah menembak kepalanya sendiri, Rabu (22/1) pukul 08.15 WITA.

Polisi yang bertugas di Polsekta Samarinda Ilir itu diduga putus asa sehingga ingin mengakhiri hidupnya. Kapolresta Samarinda Komisaris Besar, Anthonius Wisnu Sutirta membenarkan percobaan bunuh anggotanya. Bahkan, AS menembak kepalanya di hadapan dua anaknya

Tempat kejadian perkara di rumah korban, yakni Perumahan PKL Blok D RT 23 Nomer 10, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan Samarinda, Kaltim.

"Saat ini, kondisinya masih koma dan tengah dirawat di ruang ICU RSUD AW Syahranie. Senjata api yang digunakan sudah kami amankan di Polresta Samarinda. Kami juga masih menyelidiki motif mengapa personel tersebut mencoba bunuh diri ," ujar Anthonius Wisnu Sutirta.

Sebelum menembak kepalanya sendiri, dia sempat menyalami kedua anaknya kemudian langsung menembak kepalanya. Istrinya saat itu tengah di dapur sementara dua anaknya yang lain tidak berada di rumah.

Melihat peristiwa itu, kedua anak dan istri Gultom kemudian meminta pertolongan kepada warga, kemudian polisi yang setiap hari melakukan tugas pengamanan di salah satu kantor Pegadaian di Kota Samarinda itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Islam Samarinda.

Pelurunya tembus dari kepala bagian kanan hingga ke atas. Dia smepat dilarikan ke rumah sakit terdekat yakni ke Rumah Sakit Islam namun karena lukanya cukup parah kemudian dirujuk ke RSUD AW Syahranie.

Polisi tersebut mengakui, selama ini Gultom memiliki riwayat stres. Orangnya pendiam dan memang selama ini dia diketahui mengalami stres. Tapi, para rekan korban tidak menyangka kalau dia nekat menembak kepalanya sendiri.

Beberapa tetangga Aiptu Gultom mengaku, selama ini tidak pernah mendengar adanya pertengkaran dengan istrinya. Bahkan, beberapa tetangganya sempat melihat Gultom mengantar anaknya ke sekolah kemudian berkeliling di kawasan perumahan.

"Sebelum peristiwa itu, pak Gultom sempat juga terlihat merokok di depan rumahnya kemudian tak lama terdengar suara letusan senjata api. Saat kami masuk ke rumahnya, dia sudah terluka parah di bagian kepala," ujar seorang warga.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement