REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Konvensi Partai Demokrat dengan menggelar debat antar calon di beberapa kota besar di Indonesia, dinilai sebagai salah satu upaya partai tersebut untuk kembali meningkatkan elektibilitas.
"Tentunya tidak dapat dipungkiri bahwa konvensi tersebut sebagai salah satu upaya kembali meningkatkan elektibilitas partai yang beberapa waktu ini menurun," kata Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Warjio MA di Medan, Rabu (22/1).
Menurut dia, berbagai persoalan besar yang dialami Partai Demokrat dewasa ini, terutama kasus hukum yang menjerat beberapa kadernya, memang menjadi pukulan yang cukup berat bagi partai tersebut.
Akibatnya elektibilitas ataupun popularitas partai di mata masyarakat menjadi menurun, yang tentunya kondisi ini menjadi peringatan bagi pembesar partai Demokrat bagaimana agar kondisi ini dapat berubah.
"Salah satunya yang mereka lakukan adalah dengan menggelar debat kenegaraan antar calon peserta konvensi di bebeapa kota besar di Indonesia. Namun saya rasa ini belum terlalu efektif untuk kembali meningkatkan elektibilitas partai," katanya.
Menurut dia akan lebih efektif jika partai melakukan kerja nyata dan simpati yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, karena dengan demikian masyarakat akan langsung merasakan menfaatnya.
Misalnya saja, saat ini sedang terjadi bencana alam di beberapa daerah di Indonesia, seperti terjadinya erupsi Gunung Sinabung, banjir di Manado, Jakarta dan beberapa daerah lainnya.
Akibat bencana tersebut tidak sedikit pula masyarakat yang menjadi korban dan terpaksa mengungsi dan tentunya pula dampak dari bencana alam tersebut akan dirasakan dalam waktu yang cukup lama bagi warga.
"Kondisi ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Partai Demokrat untuk menggalang bantuan kemanusiaan. Ada dua manfaat yang diraih, selain membantu masyarakat, aksi ini juga dapat meningkatkan simpati masyarakat kepada partai," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
