Selasa 21 Jan 2014 20:02 WIB

Waspadai Penyakit Pascabanjir, Merebak Sepekan Usai Bencana

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
banjir ilustrasi
Foto: antara
banjir ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko melakukan perjalanan mengunjungi daerah-daerah di wilayahnya yang terkena musibah banjir di Kabupaten Pekalongan, Selasa (21/1), Sejumlah lokasi yang ditinjau yakni Kabupaten Batang, Pemalang, Brebes dan Purworejo.

Saat mengunjungi korban bencana di tempat pengungsian di Gedung Kopindo Wiradesa, Wagub meminta pihak yang bewenang untuk mewaspadai berbagai penyakit yang timbul pasca bencana banjir. Penyakit ini biasanya merebak seminggu setelah bencana karena kurun waktu tersebut kondisi ketahanan tubuh warga mulai menurun.

''Selepas banjir yang membawa material lumpur dan bangkai hewan, dipastikan membuat bakteri tumbuh pesat sehingga apabila menyerang manusia dapat menimbulkan penyakit,'' katanya.

Menurut mantan Bupati Purbalingga ini, penyakit yang perlu diwaspadai adalah penyakit diare. Penyakit ini bersifat menular, dan bila dibiarkan dapat mengakibatkan kematian. ''Karena itu, instansi terkait harus berupaya mencegah agar penyakit ini tidak meluas. Minimal tidak sampai menimbulkan korban'' katanya.

Caranya, antara lain dengan segera melakukan penataan ulang terhadap kondisi sanitasi lingkungan yang sudah tercemar agar kembali menjadi baik dan bersih. ''Ini harus dilakukan agar penyebaran penyakit bisa diminalisir,'' tambahnya.

Koordinator Posko Kesehatan Pengungsian, dr Sutanto Setiabudi Mkes, menyampaikan kesiapannya untuk mengantisipasi masalah penyakit pascabanjir ini. Dia menyebutkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan 35 tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) yang diakibatkan bencana banjir.

''Mereka selalu siap siaga bergantian memonitor dan melayani korban di tempat pengungsian atau mendatangi tempat musibah. Kami juga telah memastikan ketersediaan stok obat agar tidak sampai kekurangan,'' katanya.

Seperti untuk mencegah penyebaran penyakit  diare dan leptospirosis, pihaknya telah mempersiapkan kegiatan kaporitisasi dan lysolisasi. Kaporitasi adalah memberikan kaporit dan pemberian lysol untuk membunuh bakteri di lantai rumah. ''Kegiatan ini rencananya akan langsung dilaksanakan setelah banjir surut,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement