Ahad 19 Jan 2014 22:01 WIB

Wagub Sumut: Pengungsi Sinabung Krisis Air dan Makanan

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung ketika berada di lokasi pengungsian, di Kabanjahe Kab Karo, Sumut, Senin (11/11) malam.
Foto: Antara/Septianda Perdana
Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung ketika berada di lokasi pengungsian, di Kabanjahe Kab Karo, Sumut, Senin (11/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini sudah ada sebanyak 41 pos pengungsian akibat dari Gunung Sinabung yang mengalami erupsi dalam beberapa bulan terakhir. Wakil Gubernur Sumatra Utara (Wagub Sumut), Tengku Erry Nuradi mengakui ada sejumlah titik pos pengungsian yang kekurangan air.

"Kondisi di beberapa titik, stok makanan ada yang tinggal 2 hari, posisi idealnya stok makanan untuk 7 hari," kata Wagub Sumut, Tengku Erry Nuradi, yang ditemui di posko pusat pengungsian di halaman gedung DPRD Kabupaten Karo, Kabanjahe, Sumut, Ahad (19/1).

Erry menjelaskan kondisi tersebut ia ketahui dari hasil peninjauan ke sejumlah pos pengungsian pada Ahad (19/1) pagi. Untuk menghadapi resiko kekurangan makanan tersebut, ia telah memerintahkan Pemkab Karo dan sejumlah organisasi non pemerintah untuk terus menyediakan makanan untuk para pengungsi.

Selain makanan, para pengungsi juga sedang menghadapi kekurangan air untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK). Dari adanya kekurangan makanan dan kebutuhan air ini, tambahnya, dapat menimbulkan gesekan sosial antar sesama pengungsi.

Para pengungsi telah mengungsi sekitar empat bulan dan ia menyadari akan ada faktor-faktor psikologis dan emosional di dalam pos pengungsian. Ia meminta agar seluruh pihak yang terlibat dalam mengatasi pengungsian ini, agar peka terhadap kondisi tersebut.

"Jadi kalau ada kondisi tanggap darurat yang harus segera diselesaikan maka harus cepat diatasi," tegas politisi Partai Golkar ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement