REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan sekitar 4.000 warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang merendam rumah mereka.
"Sebanyak 4.000 orang itu tersebar di 54 titik lokasi pengungsian di empat wilayah Kota Jakarta," kata Kepala Seksi Informatika dan Pengendalian BPBD DKI Bambang Surya Putra di Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD DKI, peta sebaran 54 lokasi pengungsian itu terdapat di Jakarta Barat sebanyak 21 titik dan Jakarta Selatan sebanyak 17 titik. Kemudian, sebanyak sembilan lokasi pengungsian terdapat di Jakarta Utara dan tujuh lokasi di wilayah Jakarta Timur.
"Sementara itu, untuk wilayah Jakarta Pusat sampai dengan saat ini kami masih belum mendapatkan laporan mengenai adanya pengungsi," ujar Bambang.
BPBD DKI mencatat hingga kini sebanyak 33 kelurahan di lima wilayah ibukota telah terendam banjir dengan rincian 227 RT dan 128 RW. Ketinggian air yang merendam bervariasi, antara 20 sentimeter hingga 1,5 meter.
Salah satu wilayah di Jakarta Timur yang terendam banjir, yakni Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara sebanyak 37 RT dan tujuh RW dengan ketinggian air 30 hingga 100 sentimeter. Tercatat sebanyak 952 kepala keluarga (KK) atau 2.620 warga terkena banjir.
Di wilayah Jakarta Utara, banjir telah merendam beberapa kelurahan, diantaranya Kelurahan Kapuk Muara (Kecamatan Penjaringan), Kelurahan Pademangan Barat (Kecamatan Pademangan), Kelurahan Pegangsaan dan Kelurahan Kelapa Gading Timur (Kecamatan Kelapa Gading).
Sedangkan wilayah Jakarta Barat, banjir melanda di Kelurahan Rawa Buaya, Kapuk, Kedaung Kali Angke, Tegal Alur (Kecamatan Cengkareng), Duri Kosambi, Jelambar, Tambora, Kembangan Utara, Kedoya Selatan dan Tegal Alur (Kecamatan Kalideres).