Selasa 14 Jan 2014 16:31 WIB

Modifikasi Cuaca Diterapkan Untuk Atasi Banjir Jakarta

  Petugas menuangkan garam semai yang digunakan untuk operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (14/1).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas menuangkan garam semai yang digunakan untuk operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (14/1).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk redistribusi curah hujan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, guna mengatasi permasalahan banjir.

"Teknologi akan diterapkan sebagai langkah antisipasi agar bencana banjir tidak berkembang lebih luas lagi," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif saat konferensi pers di Lanud Halim, Jakarta, Selasa.

Syamsul menjelaskan, langkah antisipatif harus dilakukan mengingat masih tingginya curah hujan di Jakarta dalam beberapa hari ke depan.

"BNPB meminta kepada UPT hujan buatan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca atau 'TMC'," ucapnya.

TMC, tambah dia, adalah upaya manusia untuk melakukan intervensi terhadap proses yang terjadi dalam awan atau lingkungannya.

TMC bisa digunakan untuk mengurangi curah hujan yang berlebih yang mengakibatkan banjir. "Pesawat Hercules san Casa 212-200 akan digunakan untuk menjalankan metode ini yakni menghantarkan bahan semai untuk mengurangi masa udara," paparnya.

Selain itu, menggunakan peralatan darat di beberapa lokasi untuk membangkitkan partikel halus guna menciptakan efek persaingan pada awan agar sulit bekembang.

Operasi TMC rencananya akan disiagakan selama dua bulan, mulai 14 Januari 2014. BNPB mempersiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk membiayai pelaksanaan TMC di Jakarta dan sekitarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement